BLORA, PKS Blora Online - Hari – hari ini, media massa didominasi oleh berita bencana, khususnya banjir. Terutama di Jawa dan Sumatra. Ada baiknya kita mengambil pelajaran dari kisah bencana yang diabadikan dalam Al Qur’an. Kisah banjir besar yang dialami kaum terdahulu, yaitu kisahnya Nabi Nuh.
Nabi Nuh adalah salah seorang pelaut yang sangat terkenal, selain Sinbad dan Popeye. Bagaimana Nabi Nuh mengamalkan konsep siaga bencana?
Pertama, Pesan Keselamatan
Nabi Nuh tahu benar bahwa perbuatan dosa dan maksiat akan mengundang bencana dan azab. Melihat kaumnya yang menyembah berhala, beliau menyeru pesan – pesan keselamatan, yaitu memperbanyak istighfar serta menghentikan penyembahan berhala.
Kita harus sering menyerukan pesan – pesan keselamatan baik dilingkungan rumah maupun ditempat kerja. Agar tidak membuang sampah sembarangan, menebang pohon dan membakar hutan, merusak alam dll.
Termasuk pesan – pesan keselamatan adalah agar kita menggunakan peralatan safety ditempat kerja serta menjauhkan bahan – bahan yang berbahaya dan mudah terbakar.
Termasuk pesan keselamatan adalah agar kita menjauhi perilaku maksiat dan perbuatan dosa, seperti mabuk dan judi, zina dan LGBT, durhaka dan senang melaknat dll.
Kedua, Menyiapkan Alat
Nabi Nuh mengetahui bahwa kaumnya akan di azab dengan banjir besar. Sebagai seorang tukang kayu, beliau mampu membuat kapal. Inilah salah satu bukti bahwa Nabi Nuh sudah memiliki pengetahuan modern tentang teknik perkapalan. Bukan sekedar perahu bercadik, tapi bahtera yang sangat besar untuk menampung manusia dan hewan yang ada, sepasang – sepasang.
Kita harus mengantisipasi potensi bencana yang ada dengan peralatan yang menunjangnya. Banjir besar diatasi dengan kapal. Banjir kecil diatasi dengan normalisasi sungai, perbaikan sistem drainase dan reboisasi. Bencana kebakaran berarti harus sedia alat pemadam, hidran dll. Dan seterusnya.
Alat harus tersedia sebagai sarana mengantisipasi bencana serta menurunkan tingkat kerentanan. Kondisi siap siaga seperti ini sering diistilahkan sedia payung sebelum hujan. Masalahnya, dalam kondisi normal kita sering lalai. Dan baru ketika bencana datang, kita kalang kabut karena ketiadaan alat atau tidak berfungsinya alat yang ada.
Ketiga, Melakukan Evakuasi
Setelah kapal jadi, Nabi Nuh melakukan evakuasi secara umum. Namun, hanya sedikit saja yang menyambut ajakannya. Bukan hanya mengevakuasi manusia, Nabi Nuh juga mengevakuasi binatang, sepasang – sepasang.
Jadi saat bencana datang, kita harus mengevakuasi diri, bukan malah berdiam diri. Ini adalah ikhtiar untuk menjemput takdir Allah, bukan untuk melarikan diri dari takdir Allah. Di beberapa kejadian, timbul korban jiwa karena penduduk yang berada dilokasi bencana lebih memilih tetap bertahan daripada mengungsi.
Selain menyelamatkan diri, kita juga berupaya untuk menyelamatkan orang lain, harta benda dan binatang karena kita memang memiliki hajat hidup kepadanya. Meski harta benda penting, tapi nyawa jelas lebih penting.
Keempat, Bersama Orang Shalih
Semua orang beriman naik dalam kapalnya Nabi Nuh dan mereka selamat. Sedangkan kaum yang kafir, termasuk anaknya Nabi Nuh lebih senang mencari pertolongan keluar. Akhirnya mereka binasa semuanya.
Point ini sungguh sangat penting. Jika terjadi bencana, maka berkumpullah dengan orang – orang shalih. Kumpul di masjid atau dipenampungan pengungsi yang berisi orang – orang shalih. Kisah – kisah keajaiban ditengah bencana belum hilang sampai sekarang. Di Aceh saat Tsunami ratusan rumah hilang tapi ada masjid yang tetap utuh. Dan sebagainya.
Bersama dengan orang shalih berarti kita bisa ikut berdoa bersama, mengambil hikmah dari bencana serta diberi petunjuk untuk bangkit melanjut kan episode kehidupan. Sedang jika bersama orang fasik, kita khawatir akan terjerumus dalam perbuatan dosa atas nama upaya tolak bala dan hati semakin goncang dengan aneka ramalan.
Khatimah
Itulah diantara konsep siaga bencana dari kisah Nabi Nuh. Bencana memang memiliki beragam perspektif, baik dari kacamata keimanan maupun hukum alam. Semoga bisa menjadi pelajaran untuk kita semua, agar semakin eling lan waspada.
Penulis: Eko Jun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
바카라사이트 Have you ever considered writing an e-book or guest authoring on other sites? I have a blog centered on the same information you discuss and would love to have you share some stories/information. I know my audience would enjoy your work. If you are even remotely interested, feel free to send me an e-mail
BalasHapus바카라사이트 I was studying some of your content on this internet site and I think this internet site is very informative!
BalasHapusKeep on posting.
I can't thank you enough for the enriching content on your blog. It's like a constant source of intellectual delight.Middlesex County Trespassing Attorney
BalasHapus
BalasHapus"Panduan Siaga Bencana (Hikmah Kisah Nabi Nuh)" merupakan topik yang menggabungkan panduan siaga bencana dengan pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Nabi Nuh dalam tradisi agama. Kisah Nabi Nuh ditemukan dalam berbagai agama, termasuk Islam, Kristen, dan Yahudi, dan sering kali dikenal karena ceritanya tentang banjir besar.
truck accidents attorney
Air ambulances play a crucial role in providing rapid medical assistance, particularly in cases of severe injuries, critical medical conditions, or when time is of the essence. The introduction of an air ambulance service reflects a commitment to enhancing the hospital's emergency response capabilities and ensuring that patients receive prompt and efficient care.
BalasHapusbest personal injury attorney in virginia
The principles for disaster preparedness outlined in "Pedoman Siaga Bencana" are derived from the lessons imparted by the narrative of Prophet Noah. This enlightening manual skillfully combines the timeless lessons from Nuh's story with useful catastrophe preparedness guidelines. The book takes a comprehensive approach, stressing the value of resilience in the face of disasters, community cooperation, and foresight. Through the integration of modern tactics and traditional knowledge, it presents a distinctive viewpoint on catastrophe management. Prophet Nuh's story provides an insightful backdrop that deepens the reader's comprehension and imparts insightful knowledge. All things considered, this handbook provides an engaging blend of conventional wisdom and contemporary methods for successful catastrophe readiness.
BalasHapusdui lawyer virginia
abogado de lesiones por accidentes de motocicleta
BalasHapusThe article on the Pedoman Siaga Bencana (Guidelines for Disaster Preparedness) uses the story of Prophet Noah to educate readers about disaster preparedness. It adds a spiritual and moral dimension, making it more relatable. However, it could have included more practical tips and information about the Pedoman Siaga Bencana. Despite these limitations, the article effectively combines religious teachings with practical knowledge, encouraging readers to be prepared for disasters while drawing inspiration from the story of Prophet Noah.
Amazing, Your blogs are really good and informative. Nabi Nuh tahu benar bahwa perbuatan dosa dan maksiat akan mengundang bencana dan azab. Melihat kaumnya yang menyembah berhala, beliau menyeru pesan – pesan keselamatan, yaitu memperbanyak istighfar serta menghentikan penyembahan berhala abogados de accidentes. I got a lots of useful information in your blogs. It is very great and useful to all. Keeps sharing more useful blogs....
BalasHapusdui lawyer manassas va
BalasHapusDisaster alert guidelines are essential for ensuring safety and well-being during emergencies. They include establishing clear communication channels, developing a comprehensive alert system, providing clear instructions, tailoring alerts to specific risks, using multiple platforms, collaborating with local authorities, promoting public awareness, regularly updating and testing systems, coordinating with regional and national authorities, and monitoring and evaluating alert effectiveness. These guidelines help communities enhance preparedness, response, and resilience, ultimately saving lives and reducing disaster impact.