Juru Bicara PKS Muda, Mohamad Kholid memberikan keterangan pers soal Janji Politik IV PKS Bebas Pajak Penghasilan Hingga Rp 8 Juta di kantor DPP PKS, Kamis (21/2) (Donny/PKSFoto) |
Jakarta (22/02) -- Juru Bicara PKS Muda, Mohamad Kholid menyampaikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap perjuangkan nasib kaum muda dengan mendeklarasikan janji kampanye pembebasan pajak untuk penghasilan dibawah 8 juta. Hal ini disampaikan oleh Kholid di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (21/02/2019).
"Kelompok muda kita butuh keberpihakan, khususnya dari pemerintah ya. Selama ini insentif pajak hanya dinikmati oleh orang-orang kaya dan para pemodal. Padahal kalau kita lihat piramida penduduk kita, saat ini didominasi oleh anak-anak muda dengan penghasilan rata-rata 4 hingga 8 juta," kata caleg PKS Dapil Jember Lumajang ini.
Pria lulusan Ekonomi Univeritas Indonesia ini menambahkan, pembebasan pajak penghasilan ini, selain membebani tanggungan kelompok milenial, juga mampu untuk meningkatkan daya beli ekonomi rakyat Indonesia yang kian melemah.
"Anak muda akan sangat terbantu dengan adanya kebijakan ini. Bayangkan, uang pajak yang seharusnya mereka setorkan itu, akan bisa mereka manfaatkan untuk hal lain, misalnya belanja kendaraan, bayar ciilan rumah, saving, investasi atau lain sebagainya, ini akan sangat mendorong ekonomi kita yang sedang loyo ini," tambahnya.
Kholid juga memastikan bahwa kebijakan ini tidak akan membuat negara rugi atau kehilangan pendapatannya. Ia menerangkan, dengan kebijakan ini kelompok milenial bisa menghemat penghasilan hingga 1.8 juta pertahun. Jika itu dikonsumsikan negara akan tetap dapat menerima pemasukan melalui PPN 10% dan jika diinvestasikan, dana tersebut akan menjadi tabungan nasional.
"Jadi tidak perlu khawatir negara akan kehilangan pendapatannya. Kebijakan ini hanya akan berdampak 1-1,5 persen dari penerimaan pajak, jauh dari Tax Amnesty. Tax Amnesty yang memberikan pengampunan bertriliunan rupiah tidak pernah dipermasalahkan, kenapa ini harus dipermasalahkan?" katanya.
sumber: pks.id
Posting Komentar