0
Zubaedah
Ketua Bidang BPKK DPW PKS Jateng
Semarang, PKS Blora Online - Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dalam era saat ini mempengaruhi perkembangan hidup anak bangsa, tak terkecuali mereka yang masih dalam asuhan orang tua. Melihat hal tersebut Aktifis Peduli Anak Zubaedah merasa bahwa kini saatnya orang tua untuk membatasi anak - anak untuk bermain gadget.
Tidak sedikit alasan yang digunakan oleh orang tua untuk membiarkan anak untuk bermain dengan gadget karena untuk tidak membikin gaduh atau "rewel". Menurut Zubaedah pemikiran seperti itu hendaknya mulai untuk dirubah oleh orang tua, sehingga tidak menjadikan gadget sebagai pelarian solusi atas apa yang diinginkan anak.
"Banyak ibu - ibu saat ini itu sok nggaya, anak masih balita dikasih gadget, katanya biar ngga ribut. Padahal, kita sendiri sebagai orang tua mungkin belum mahir dalam teknologi. Oleh karena itu marilah kita membatasi, biar ngga nyesel nantinya." Terang ibu tujuh anak yang kini menjadi Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah, Ahad (20/11/2016).
Banyakya informasi yang bertebaran saat ini, kata Zubaedah adalah sebuah pengingat untuk orang tua bahwa dalam dunia maya tidak hanya ada nilai positif tetapi juga banyak nilai negatif yang tidak diketahui oleh orang tua.
seperti dilansir jateng.pks.id , Zubaidah menegaskan bahwa saat ini pengawasan terhadap aktifitas anak yang paling efektif adalah melalui keluarga. Sehingga orang tua dituntut untuk terus belajar mengenai teknologi, ilmu pengetahuan serta agama. Karena menurut data yang diambil oleh Kementrian Informasi dan Unicef tahun 2014 menunjukkan bahwa 79,5% pengguna gadget di Indonesia adalah anak - anak dan remaja.
"Apa jadinya masa depan anak - anak kita kalau kitanya ngga pinter, kitanya gaptek ngga tau agama. Kejahatan terhadap anak tidak hanya ada secara fisik saja, Kita harus sadar bahwa bahaya sedang mengancam anak kita secara mental melalui gadget." Imbuh Zubaedah.
Selain itu, Zubaedah menambahkan bahwa solusi atas permasalahan yang terjadi pada anak dan masa depan bangsa Indonesia saat ini adalah bagaimana keluarga mampu untuk menjadi tempat yang menyenangkan untuk anggota - anggotanya.
( Haa ) Tupri / sumber : jateng.pks.id

Posting Komentar

 
Top